Jakarta - CEO situs komunitas kaskus.us, Andrew Darwis, mengaku belum mengetahui bahwa tujuh tersangka pencurian pulsa Telkomsel menggunakan forum jual beli (FJB) laman yang dikembangkannya sebagai sarana penjualan. Andrew mengaku sulit memantau lalu lintas kegiatan penawaran barang atau jasa di Kaskus.

"Saya belum mendengar belum dapat kabarnya. Susah juga ya karena kita kan open, semua orang bisa jual beli segala macam. Jadi kami tidak tahu juga kalau digunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab," kata Andrew, saat dihubungi gresnews.com, Senin (9/1).

Dijelaskan Andrew, dalam jangka waktu satu bulan, terdapat lebih dari satu juta daftar barang atau jasa yang diperjualbelikan melalui FJB di laman Kaskus. Biasanya, pengguna Kaskus yang justru melaporkan bila ada barang atau jasa ilegal yang terpampang di laman tersebut. "Kalau ada barang yang ilegal ada user yang melapor. Susah banget memantau secara langsung, kami mengharapkan partisipasi dari pengguna Kaskus," tandas Andrew.

Menurut Andrew, sekalipun sulit, pengelola akan tetap berupaya melakukan screening. Ia mengharapkan member Kaskus juga semakin bijak menggunakan internet.

"Situs-situs besar yang melakukan jual beli juga para penggunanya ada saja yang bandel. Misalnya, di e-bay atau yahoo, ada saja yang semacam itu," tuntas Andrew.

Sebelumnya FJB di Kaskus ternyata dipilih oleh tujuh pelaku pencurian pulsa Telkomsel untuk memasarkan hasil kejahatanya. Unit Cyber Crime Bareskrim Mabes Polri telah menetapkan ketujuh anggota kompolotan itu sebagai tersangka kasus pencurian pulsa dari provider Telkomsel.

Seperti diketahui, sebelumnya polisi juga sempat mengungkap kasus penjualan iPad di FJB Kaskus.us. Laman jual beli barang dan jasa ini memang kerap menjadi wadah transaksi jual beli via internet.

BACA JUGA: